Coba anda perhatikan gambar dibawah ini.
Anda telah yakin dengan menempatkan posisi sell dengan keadaan tersebut. Namun apa yang akan terjadi dengan account anda setelah beberapa saat anda akan menerima pukulan yang serius jika anda tidak mengelola suatu risiko dengan benar. Coba anda perhatikan gambar berikut ini;
Ternyata Swing Low merupakan bagian dari bawah downtrend dan pergerakan dari harga pasar mulai kembali reli diatas titik Tinggi Swing. Setelah melihat kejadian tersebut diatas, pelajaran apa yang dapat kita ambil ? Sedangkan tingkat Fibonacci memberikan kemungkinan suatu keberhasilan yang lebih tinggi, seperti pada perhitungan teknis yang lainnya, mereka tidak selalu benar. Anda tidak akan pernah tahu apakah pergerakan harga akan mundur ketitik level 38,2% sebelum melanjutkan tren.
Terkadang bisa saja mencapai kelevel 50,0% atau 61,8% sebelum berbalik arah. Terkadang juga pergerakan harga hanya akan mengabaikan perhitungan Fibonacci dan melewati semua tingkatan. Yang perlu anda Ingat, bahwa pasar tidak akan selalu melanjutkan uptrend setelah apabila telah menemukan support/resistance sementara, akan tetapi sebaliknya terus melewati Swing High atau Swing Low terakhir. Masalah lain yang umum dalam menggunakan perhitungan Fibonacci adalah menentukan Swing Low dan High untuk dapat digunakan.
Orang-orang akan melihat sebuah grafik yang berbeda, melihat timeframe yang berbeda, dan memiliki bias yang berbeda pula. Kemungkinan bahwa saya dan anda juga memiliki ide yang berbeda mengenai tempat dimana swing high dan swing low poin yang seharusnya. Dari permasalahan diatas yang telah saya uraikan, pada intinya adalah bahwa tidak ada suatu cara yang benar dan mutlak dalam melakukannya, terutama ketika tren pada chart tidak begitu jelas. Terkadang menjadi sebuah permainan tebak-tebakan.
Oleh karena itu anda perlu mengasah keterampilan anda dalam menggabungkan perhitugnan fibonacci dengan perhitungan yang lain dalam kotak peralatan forex anda untuk membantu dalam memberikan kemungkinan sebuah keberhasilan yang lebih tinggi.
Ternyata Swing Low merupakan bagian dari bawah downtrend dan pergerakan dari harga pasar mulai kembali reli diatas titik Tinggi Swing. Setelah melihat kejadian tersebut diatas, pelajaran apa yang dapat kita ambil ? Sedangkan tingkat Fibonacci memberikan kemungkinan suatu keberhasilan yang lebih tinggi, seperti pada perhitungan teknis yang lainnya, mereka tidak selalu benar. Anda tidak akan pernah tahu apakah pergerakan harga akan mundur ketitik level 38,2% sebelum melanjutkan tren.
Terkadang bisa saja mencapai kelevel 50,0% atau 61,8% sebelum berbalik arah. Terkadang juga pergerakan harga hanya akan mengabaikan perhitungan Fibonacci dan melewati semua tingkatan. Yang perlu anda Ingat, bahwa pasar tidak akan selalu melanjutkan uptrend setelah apabila telah menemukan support/resistance sementara, akan tetapi sebaliknya terus melewati Swing High atau Swing Low terakhir. Masalah lain yang umum dalam menggunakan perhitungan Fibonacci adalah menentukan Swing Low dan High untuk dapat digunakan.
Orang-orang akan melihat sebuah grafik yang berbeda, melihat timeframe yang berbeda, dan memiliki bias yang berbeda pula. Kemungkinan bahwa saya dan anda juga memiliki ide yang berbeda mengenai tempat dimana swing high dan swing low poin yang seharusnya. Dari permasalahan diatas yang telah saya uraikan, pada intinya adalah bahwa tidak ada suatu cara yang benar dan mutlak dalam melakukannya, terutama ketika tren pada chart tidak begitu jelas. Terkadang menjadi sebuah permainan tebak-tebakan.
Oleh karena itu anda perlu mengasah keterampilan anda dalam menggabungkan perhitugnan fibonacci dengan perhitungan yang lain dalam kotak peralatan forex anda untuk membantu dalam memberikan kemungkinan sebuah keberhasilan yang lebih tinggi.
0 comments:
Post a Comment