Monday, December 3, 2012

Memahami Linear Regression


Untuk Dapat mempelajari Trading Forex, khususnya mengenai indicator teknikal, kita memerlukan sebuah indicator, dimana fungsi dari indikator ialah  untuk mengetahui suatu trend dalam Trading Forex, salah satunya ialah Linear Regression yang dapat membantu anda dalam memahami suatu trend dengan gambar layaknya sebuah kurva yang mengikuti perkembangan sebuah pergerakan harga. Dimana konsepnya hampir sama seperti ketika saat kita menggunakan Moving Average (MA). Linear Regression ialah sebuah data statistik yang dapat memprediksikan suatu harga kedepan dari data masa lalu, biasanya digunakan dimana saat pergerakan harga sedang mengalami kenaikan maupun penurunan yang sangat signifikan.

Dalam sejarah matematika Regresi Linear dikembangkan pertama kali oleh Gauss yang ahli dalam matematika pada tahun 1809. Lalu Gilbert Raff menggunakan prinsip ini dalam bertrading saham untuk pertama kalinya. Konsep yang dipakai dalam menghitung suatu inflasi dimana pergerakan suatu harga kebutuhan pokok, ternyata dapat diterapkan dalam mengukur suatu trend harga berdasarkan grafik. Gilbert Raff mengatakan bahwa ia menggunakan Regression Channel untuk menghitung secara akurat pergerakan harga saham, obligasi, reksadana dan komoditi.

Dimana rumus atau formula dari Linear Regression ialah sebagai berikut ;
 
y = a + bx
x = The current time period / Periode waktu saat ini
n = The total number of time periods / Jumlah periode waktu Dalam perhitungan secara sederhana Linear Regression tersebut,
Raff mengubahnya dalam bentuk hubungan dengan harga yakni : Linear Regression = Smooth Price = Moving Average (PRICE, Z) Price = Harga saat ini Z = Moving Average periode 1


Fungsi dari Linear Regression
Regresi Linear merupakan sebuah indikator teknikal untuk mengukur suatu trend berdasarkan metode statistik. Bentuk parabola yang dihasilkan mirip dengan Moving Average dimana metode yang digunakan juga serupa.

LReg - twps2 - pendulangforex

Tampak pada contoh gambar diatas, grafik AUD/USD time frame 1H. Dimana sudah ditambahkan juga sebuah indikator Linear Regresion. Terlihat memang mirip dengan MA. Kita dapat mengambil posisi yang baru disaat terlihat Linear Regresion menembus harga. Metode yang digunakan dalam Regresi Linear ialah sebagai berikut :
  1. Pergerakan indikator menunjukan trend naik (bullish) atau turun ( bearish).
  2. Apabila menembus harga maka akan terbentuk sebuah trend baru.
Jika sebuah trend harga naik maupun turun, sudut regresi linear juga akan memperlihatkan suatu pergerakan basis naik atau turun. Pada saat harga mengalami naik atau turun kita bisa mengharapkan hasil yang lebih tinggi lagi dari indikator ini. Regresi Linear adalah sebuah model antara hubungan dua variabel dengan persamaan linear. Sebagai contoh persamaan berat badan dan tinggi seorang manusia. Dengan demikian fungsinya hampir sama dengan Moving Average, namun perhitungannya dengan menggunakan metode statistik. Setiap poin yang digambarkan indikator regresi linear akan meninggalkan jejak yang digambarkan secara keseluruhan dalam bentuk kurva. Indikator ini berguna untuk :
  1. Memprediksi harga dimasa depan berdasarkan pergerakan harga pada saat ini.
  2. Menentukan trend harga. Ini mudah diterapkan dimana saat Linear Regression menembus harga dari bawah keatas maka akan terjadi bullish pattern (trend naik).
  3. Sebagai penentu Support & Ressistence. Titik-titik yang saya sebutkan sebagai New Trend pada grafik sebelumnya tadi adalah dapat digambarkan sebagai titik Suppot (batas bawah pergerakan harga) dan juga Ressisten (batas atas pergerakan harga). Dalam Forex Trading kita dapat mengukur korelasi antara Harga (Y) dan waktu (X).
Adapun kelebihan dan kekurangan dari Indikator ini sebagai berikut :

Kelebihan: Indikator ini sangat mudah untuk digunakan dalam mengukur suatu trend harga. Dengan bantuan sebuah garis MA 1 maka kita akan dapat menyimpulkan bahwa jika garis Linear Regression menembus harga maka akan terbentuk sebuah trend baru.

Kekurangan : Sifat dari indicator ini ialah Lagging atau terlambat : jika indicator ini dipakai sendiri tanpa ada bantuan dari indikator lain, maka kita tidak mengetahui kapan harga akan berhenti naik atau turun. Sebaiknya anda menambahkan indicator oscillator seperti RSI atau Stokastik untuk mengantisipasi hal tersebut. Semoga penjelasan diatas dapat membantu anda dalam trading forex. Selamat mencoba dalam meraih Profit.

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 ForexLogica by ForexLogica | Blogger