Mari kita lihat pada gambar dibawah ini untuk melihat potensi perdagangan menggunakan pivot points. Berikut adalah chart 15m dari EUR/USD.

Sekaran coba anda perhatikan bagaimana EUR/USD sedang berusaha naik sampai R3 (Bulls). Namun, jika anda telah mengambil metode agresif, anda akan terperangkap dalam breakout palsu, karena harga gagal untuk mempertahankan breakout awal. Namun disi lain, anda akan mendapatkan harga pada akhirnya menerobos R3. Perhatikan bagaimana tes ulang dari garis resistance yang telah tembus, dan juga amati bagaimana ketika harga melakukan balik arah dan naik lagi hingga R3. Ada kesempatan untuk sell pada tes ulang dari harga yang memantul dari R3 tersebut. Perlu untuk anda diingat, ketika tingkat support terlampaui, mereka biasanya berubah menjadi sebuah resistance level.
Penempatan Stop Loss dan Take Profit Melalui Breakout
Salah satu hal yang amat sulit dalam trading breakout ialah memilih tempat untuk menempatkan stop loss. Mari kita kembali ke chart EUR/USD untuk melihat dimana anda dapat menempatkan stop loss anda. Sedangkan untuk pengaturan target take profit, anda sebaiknya menempatkan pada pivot level yang selanjutnya. Hal ini sangat jarang terjadi dimana bahwa harga akan menembus dan melewati semua tingkatan pivot point, kecuali dimana terdapat sebuah peristiwa ekonomi yang besar atau berita yang mengejutkan keluar.
Mari kita kembali kepada gambar chart EUR/USD untuk melihat dimana anda akan menempatkan stop loss dan take profit.

Pada contoh kali ini, dimana anda setelah melihat harga yang mampu menembus R1, anda akan mengatur stop loss tepat dibawah R1. Jika anda percaya bahwa harga akan terus naik, anda bisa menjaga posisi dan memindahkan stop secara manual untuk melihat apakah harga akan terus merangkak naik. Dalam hal ini, anda harus menggunakan pengetahuan anda mengenai support dan resistance, chart pattern, dan indikator momentum untuk membantu anda memberikan sinyal yang lebih kuat.
0 comments:
Post a Comment